Ekonomi

Bankir Berharap Pemerintahan Prabowo Beri Dampak Positif Ekonomi RI

164
×

Bankir Berharap Pemerintahan Prabowo Beri Dampak Positif Ekonomi RI

Sebarkan artikel ini

PowerNetizen.com – Para bankir menyampaikan optimisme mereka terhadap pemerintahan Presiden dan Wakil Presiden RI yang baru dilantik pada 20 Oktober 2024. Pemerintahan ini, yang mulai terbentuk secara resmi sehari setelah pelantikan, diperkirakan akan memberikan dampak positif pada perekonomian dalam negeri.

Hal ini terungkap dalam Laporan Survei Orientasi Bisnis Perbankan (SOBP) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Survei ini bertujuan memberikan wawasan mendalam terkait prospek dan orientasi bisnis bank melalui data kuantitatif dan kualitatif untuk mendeteksi perubahan awal dalam sektor perbankan.

Presiden Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi mencapai 8%, target yang diyakini para bankir akan mendorong kinerja perbankan melalui peningkatan permintaan kredit. Selain itu, program-program unggulan pemerintah baru, seperti penyediaan makanan bergizi gratis dan food estate, diharapkan mampu memacu sektor pendidikan, kesehatan, dan pertanian.

“Pengembangan sektor-sektor ini dapat meningkatkan daya beli masyarakat, yang secara langsung berdampak positif pada permintaan kredit, baik produktif maupun konsumtif,” demikian isi laporan SOBP, dikutip pada Selasa (26/11/2024).

Namun, para bankir juga mencatat bahwa dampak kebijakan pemerintahan baru kemungkinan belum akan terlihat signifikan pada triwulan IV-2024. Proses transisi kebijakan membuat dampak makroekonomi baru akan terasa lebih nyata pada triwulan berikutnya, seiring implementasi kebijakan yang mulai berjalan.

Saat ini, pemerintah baru masih melanjutkan sejumlah program pembangunan yang telah direncanakan dalam APBN 2024. Implementasi program-program unggulan pemerintahan baru diperkirakan baru berjalan efektif pada awal 2025, bersamaan dengan penerapan program kerja yang tertuang dalam APBN 2025.

Sebagai catatan, SOBP kali ini melibatkan 93 bank yang mewakili 95,98% total aset bank umum di Indonesia.

Sementara itu, ekonomi Indonesia tumbuh 4,95% secara tahunan (yoy) pada kuartal III-2024. Namun, menurut Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diproyeksikan hanya mencapai 5%, sedikit di bawah target pemerintah sebesar 5,2% dalam asumsi makro APBN 2025.

Di sisi lain, Bank Indonesia melaporkan pertumbuhan kredit pada Oktober 2024 meningkat 10,92% secara tahunan (yoy), didukung oleh ketersediaan likuiditas perbankan yang memadai.